Rabu, 14 Maret 2018

ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
Pengertian Organisasi proyek konstruksi adalah suatu  sarana yang memungkian orang bekerja dalam proyek konstruksi secara efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
Dalam terbentuknya suatu organisasi proyek konstruksi harus memenuhi syarat-syarat tertentu:
-          Adanya visi dan misi
-          Keselarasan tujuan
-          Adanya struktur jabatan
-          Adanya pembagian kerja

Organisasi proyek konstruksi juga memiliki fungsi sebagai berikut:
-          Sarana, tempat tim bekerja sama
-          Pusat pengaturan tentang kerjasama dilaksanakan
-          Pusat pembagian pekerjaan
-          Pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab

Kegunaan struktur organisasi proyek konstruksi
-          Memberikan gambaran pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu dan bagian
-          Memberikangambaran hubungan pelaporan secara resmi dalam tingkatan hierarki
-          Menetapkan pengelompokan individu menjadi bagianorganisasi dan bagian menjadi organisasi yang utuh
-          Menetapkan sistem hubngan hingga tercapai komunikai, koordinasi dan pengintegrasian segenap kgiatan orgnisasi.

Proses yang harus dilalui agar tercapainya tujuan organisasi proyek:
·         Identifikasi dan pembagian kegiatan
·         Pengelompokan penanggung jawab kegiatan
·         Penentuan wewenang dan tanggung jawab
·         Menyusun mekanisme pengendalian


Dasar-dasar dalam penyusunan stuktur organisasi
·         Berdasarkan produk
·         Berdasarkan lokasi
·         Berdasarkan proses produksi
·         Berdasarkan fungsi


Proses pembentukan organisasi:
·         Perencanaan organisasi, meliputi struktur, lingkup tugas, dan wewenang
·         Pengisisan staf
·         Pengarahan
·         Pengendalian

Klasifikasi bentuk struktur organisasi
1.     Berdasarkan pelimpahan wewenag
·         Organisasi garis
organisasi dimana setiap pekerjaan di bawah pengawasan dan perintah langsung pimpinan.Pimpinan mempunyai kewenangan penuh  untuk menjalankan roda kegiatan organisasi.
Ciri-ciri organisasi garis adalah :
1.      Tujuan organisasi sederhana
2.      Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana
3.      Jumlah anggota sedikit; Pemilik merupakan pimpinan tertinggi
4.      Sesama anggota saling mengenal dan dapat berhubungan setiap saat
5.      Pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal dari atas ke bawah
  Keunggulan nya adalah :
-           Bentuk organisasi sederhana, mudah dipahami dan dilaksanakan
-           Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang cukup jelas
-           Pimpinan terletak dalam satu tangan, sehingga kesatuan pimpinan dapat terjamin
-      Pimpinan langsung berhubungan dengan anggota, sehingga arah kepemimpinan dapat dilaksanakan dengan tegas
-           Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena komunikasi mudah
-           Rasa kesetiakawanan anggota tinggi
  Kekurangan nya adalah :
-          Bentuk organisasi tidak fleksibel
            -           Seluruh anggota terlalu tergantung pada satu orang (pimpinan)
            -           Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis cukup besar

·         Organisasi garis dan staf
organisasi dimana terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi :
Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian tujuan.
Orang yang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi memberikan saran kepada unit operasional.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah :
            1. Tujuan organisasi beraneka macam
            2. Organisasi besar dengan jumlah anggota banyak
            3. Jangkauan daerah kerja cukup luas
4. Hubungan antara pimpinan dan anggota tidak dapat secara langsung, dan sesama anggota belum tentu saling kenal
  Keunggulan nya adalah :
-           Pimpinan dibantu oleh staf ahli sesuai bidangnya masing-masing sehingga pencapaian pekerjaan lebih baik
-           Pengambilan keputusan lebih matang
-           Pembagian tugas jelas antara  Pimpinan. Staf dan Pelaksana
-           Kemampuan anggota dapat dikembangkan sesuai spesialisasi keahliannya.
  Kekurangan nya adalah :
-           Saran dari staf mungkin sulit dilaksanakan karena kurang adanya                              tanggung jawab pekerjaan
-           Sering timbul ketidak jelasan arus pemberian perintah dan      pengarahan dari staf himpunan
-           Rasa kesetiakawanan anggota kurang tinggi
-           Koordinasi dalam pelaksanaan dan pengawasan agak sukar
                        dilaksanakan



·         Organisasi matriks
organisasi yang pembagian tugasnya didasarkan pada spesialisasi yang dimilikioleh staf.

Ciri-ciri organisasi matriks :
- Setiap proyek dipimpin seorang koordinator
- Koordinator bertugas dalam  satuan divisi fungsionalnya
- Koordinator bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek
  Keunggulan nya adalah :
-           Kinerja koordinasi akan berlangsung dengan lebih baik pada jalur yang  melintasi garis  fungsional satuan organisasinya.
         Harapan-harapan proyek tampak dengan jelas melalui satuan satuan organisasi  yang melakukan koordinasi proyek.
  Kekurangan nya adalah :
-           Mudah terjadi pertentangan kepentingan diantara para koordinator proyek dengan para kepala satuan organisasi oleh karena staf proyek bekerja untuk dua atau lebih atasan.
-           Cenderung dijumpai kesulitan tatkala menentukan prioritas antara kepentinga proyek dan satuan-satuan organisasi fungsional.
-           Sumber daya pokok (personil, perlengkapan dan lain-lain) sering tidak mencukupi untuk melaksanakan formasi organisasi matriks ini.
·         Organisasi komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dlaksanakan secar koektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan.
·         Keunggulan nya adalah        
-          Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi    musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
-          Kepemimpinan yang bersifat otokrtis sangat kecil
-          Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
·         Kekuragannya adalah
-          Proses decision making sangat lamabt
-          biaya operasional rutin sangat tinggi
-          kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
·         Organisasi fungsional
organisasi yang mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya. Dalam organisasi ini, seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggungjawabkan nya pada masing-masing  pejabat yang bersangkutan.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
-  Pembagian tugas dapat dibedakan secara jelas dan tega
-  Dalam pelaksanaan kegiatan, tidak banyak memerlukan koordinasi, karena koordinasi dilaksanakan oleh pimpinan tingkat atas.
-  Pembagian unit-unit organisasi berdasarkan spesaialisasi kegiatan
 -  Para pembantu pimpinan/pimpinan unit mempunyai wewenang memberikan perintah langsung pada unit-unit bawahan masing-masing
  Keunggulan nya adalah :
-           Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik, sehingga kesimpangsiuran pelaksanaan tugas jarang terjadi.
-            Kemampuan dan spesialisasi anggota dapat dikembangkan.
-            Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan, sehingga pimpinan tertinggi dapat mengetahui gambaran secara garis besar mengenai kegiatan organisasi.
-            Pada umumnya kesetiakawanan dan disiplin antar anggota yang melaksanakan fungsi kegiatan yang sama cukup tinggi.
  Kekurangan nya adalah :
-           Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan
-           Pimpinan tertinggi kurang memahami kegiatan secara terperinci.
-           Terjadi saling mementingkan fungsi masing-masing sehingga menyebabkan koordinasi menyeluruh sulit dijalankan
-           Mutasi pekerjaan/pelaksanaan alih tugas (tour of duty) sulit dikerjakan tanpa melalui pendidikan khusus karena telah terspesialisasi.



·         Organisasi proyek murni
Organisasi Proyek bertujuan untuk membentuk hubungan atau ikatan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek untuk mencapai tujuan yang sama (berkaitan dengan Biaya yang tersedia, Mutu yang harus dicapai dan Waktu yang telah ditetapkan).



2.      Berdasarkan hubungan kontrak
·         Organisasi tradisional
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Tradisional :
-          Konsultan perencana terpisah
-          Kontraktor utama/umum tunggal
-          Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri
      oleh kontraktor utama
-          Jenis-jenis kontrak yang diterapkan biasanya : harga tetap 
      (fixed cost), harga satuan (unit price), maksimum
      bergaransi atau kontrak dengan biaya tambah – upah tetap
-          Upah profesional yang dinegosiasikan untuk jasa- jasa
      desain

·         Organisasi swakelola
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Swakelola (Pembangun-Pemilik) :
-          Pemilik Proyek bertanggung jawab atas perencanaan &
      pelaksanaan proyek (bertindak sebagai Konsultan
      perencana & kontraktor)
-          Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri
      secara fakultatif  atau dilaksanakan oleh kontraktor/sub
      kontraktor
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga satuan atau kontrak yang
      dinegosiasikan.


·         Organisasi proyek putar kunci (turnkey project)
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Putar Kunci dimana
Konsultan-Kontraktor berfungsi sebagai Perencana dan
Pelaksana adalah :
-          Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi
-          Ada keterlibatan sub kontraktor – sub kontraktor
Spesialis
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga maksimum bergaransi atau kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap

·         Organisasi manajemen konstruksi

·         Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek
Ciri – ciri Organisasi Proyek Yang Memisahkan Perencanaan –
Pengawasan adalah :
-          Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
      perencanaan berbeda dengan pihak yang
      bertanggung jawab terhadap pengawasan.
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga maksimum
      bergaransi, atau kontrak konstruksi desain dengan
      biaya tambah upah tetap.

·         Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi.
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Menggunakan Konsultan
Manajemen adalah :
-          Manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai
      wakil dari pemilik
-          Tim tiga kelompok yang terdiri dari pemilik dan
      manajer konstruksi, Perencana & Kontraktor





Senin, 12 Maret 2018

Proyek Konstruksi

Pengertian Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri, mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap.

Jenis Proyek Konstruksi adalah sebagai berikut :

a. Proyek Bangunan Perumahan atau Bangunan Pemukiman (Residential Construction)
Adalah suatu proyek pembangunan perumahan atau pemukiman berdasarkan pada tahapan pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang. Jenis proyek bangunan perumahan atau pemukiman ini sangat membutuhkan perencanaan yang baik dan matang untuk infrastruktur yang ada dalam lingkungan pemukiman tersebut seperti jalan, air bersih, listrik dan lain sebagainya.

b. Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
Adalah tipe proyek konstruksi yang paling banyak dikerjakan. Tipe konstruksi bangunan ini menitik beratkan pada pertimbangan konstruksi, teknologi praktis, dan
pertimbangan pada peraturan.

c. Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Engineering Construction)
Adalah proses penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built environment). Pemilik proyek (owner) biasanya pemerintah baik pada tingkat nasional atau daerah. Pada proyek ini elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan mengutamakan pelayanan masyarakat (public services). Contoh proyek konstruksi yang termasuk pada jenis proyek teknik sipil ini antara lain proyek pembangkit listrik, proyek jalan raya, proyek rel kereta api, proyek pembuatan bendungan, dan lain sebagainya.

karakteristik proyek sebagai berikut.
1.      Waktu proyek terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
2.      Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
3.      Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak, menurun dan berhenti.
4.      Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
5.      Banyak ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula.
6.      Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7.      Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan tersebut.


Tahapan Proyek Konstruksi
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:
1.      tahap perencanaan (planning)
Hasil dari tahap ini adalah:
·         laporan survey
·      studi kelayakan
·      program dan budget
·      TOR (Term Of Reference)
·      master plan

2.      tahap perancangan (design)
a.       Prelimenery Design (Pra Rancangan)
b.      Design Development (Pengembangan Rancangan)
c.       Disain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan (final design & construction document).

3.      tahap pengadaan/pelelangan
Pengadaan/pelelangan dilakukan untuk:
a.       pengadaan konsultan
b.      Pengadaan kontraktor setelah dokumen lelang ada

4.      tahap pelaksanaan (construction)
Pekerjaan pelaksanaan mencakup.
a. rencana kerja (time schedule)
b. pembagian waktu secara terperinci
c. rencana lapangan (site plan/instalation) rencana peletakan bahan, alat dan bangunan bangunan pembantu lainnya.
d. organisasi lapangan
e. pengadaan bahan/material
f. pengadaan dan mobilisasi alat
g. pengadaan dan mobilisasi tenaga
h. pek. persiapan dan pengukuran (stake out)



WBS (Work Breakdown Structure)

hallo kawan, kali ini saya mau share tentang wbs, kebetulan ini adalah bagian dari tugas yang diberikan dosen saya untuk bembuat contoh wbs...