Pengertian Proyek Konstruksi adalah
suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan sesuatu
bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur,
meskipun tidak jarang juga melibatkan disiplin lain seperti teknik industri,
mesin, elektro, geoteknik, maupun lansekap.
Jenis
Proyek Konstruksi adalah sebagai berikut :
a.
Proyek Bangunan Perumahan atau Bangunan Pemukiman (Residential Construction)
Adalah
suatu proyek pembangunan perumahan atau pemukiman berdasarkan pada tahapan
pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang. Jenis proyek
bangunan perumahan atau pemukiman ini sangat membutuhkan perencanaan yang baik
dan matang untuk infrastruktur yang ada dalam lingkungan pemukiman tersebut
seperti jalan, air bersih, listrik dan lain sebagainya.
Adalah
tipe proyek konstruksi yang paling banyak dikerjakan. Tipe konstruksi bangunan
ini menitik beratkan pada pertimbangan konstruksi, teknologi praktis, dan
pertimbangan
pada peraturan.
c.
Proyek Konstruksi Teknik Sipil (Heavy Engineering Construction)
Adalah
proses penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built
environment). Pemilik proyek (owner) biasanya pemerintah baik pada tingkat
nasional atau daerah. Pada proyek ini elemen desain, finansial dan pertimbangan
hukum tetap menjadi pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat
non-profit dan mengutamakan pelayanan masyarakat (public services). Contoh
proyek konstruksi yang termasuk pada jenis proyek teknik sipil ini antara lain
proyek pembangkit listrik, proyek jalan raya, proyek rel kereta api, proyek
pembuatan bendungan, dan lain sebagainya.
karakteristik proyek sebagai berikut.
1.
Waktu proyek terbatas, artinya jangka
waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah tertentu.
2.
Hasilnya tidak berulang, artinya produk
suatu proyek hanya sekali, bukan produk rutin/berulang (Pabrikasi).
3.
Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan
berbeda-beda, dengan pola di awal sedikit, berkembang makin banyak,
menurun dan berhenti.
4.
Intensitas kegiatan-kegiatan (tahapan,
perencanaan, tahapan perancangan dan pelaksanaan).
5.
Banyak ragam kegiatan dan memerlukan
klasifikasi tenaga beragam pula.
6.
Lahan/lokasi proyek tertentu, artinya
luasan dan tempat proyek sudah ditetapkan, tidak dapat sembarang tempat.
7.
Spesifikasi proyek tertentu, artinya
persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat, tenaga dan metoda pelaksanaannya
yang sudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur persyaratan
tersebut.
Tahapan Proyek Konstruksi
Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat
dibagi menjadi:
1.
tahap perencanaan (planning)
Hasil
dari tahap ini adalah:
·
laporan survey
·
studi kelayakan
·
program dan budget
·
TOR (Term Of Reference)
·
master plan
2.
tahap perancangan (design)
a.
Prelimenery Design (Pra Rancangan)
b.
Design Development (Pengembangan Rancangan)
c.
Disain
akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan (final design & construction document).
3.
tahap pengadaan/pelelangan
Pengadaan/pelelangan
dilakukan untuk:
a.
pengadaan
konsultan
b.
Pengadaan
kontraktor setelah dokumen lelang ada
4.
tahap pelaksanaan (construction)
Pekerjaan
pelaksanaan mencakup.
a. rencana
kerja (time schedule)
b. pembagian waktu secara terperinci
c. rencana lapangan (site plan/instalation)
rencana peletakan bahan, alat dan bangunan bangunan pembantu lainnya.
d.
organisasi lapangan
e. pengadaan bahan/material
f. pengadaan dan mobilisasi alat
g. pengadaan dan mobilisasi tenaga
h. pek. persiapan dan pengukuran (stake
out)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar