Selasa, 18 September 2018

WBS (Work Breakdown Structure)

hallo kawan, kali ini saya mau share tentang wbs, kebetulan ini adalah bagian dari tugas yang diberikan dosen saya untuk bembuat contoh wbs , ok langsung aja ya

pertama apa sih itu WBS? WBS adalah Work breakdown structure atau yang biasa di sebut (WBS) merupakan suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.
WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci.
Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top-down secara hirarki, menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.
Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
• Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
• Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya
• Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek.

Bar Chart
 : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasiSetelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja. Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu :
Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

nah ini adalah contoh wbs yang saya buat


Senin, 02 Juli 2018

administrasi pelaksanaan konstruksi


ADMINISTRASI PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pelaksaan konstruksi di mulai dari tandatanga kontrak hingga serah trima sementara pekerjaan.
Berikut merupakan pedoman dalam melaksanakan proyek konstruksi.
Pedoman  tersebut Berfungsi sebagai :
1.       Pedoman administrasi maupun teknis bagi penyedia jasa dalam menawal pelaksanaan pekerjaan proyek.
2.       Rambu-rambu dalam melaksanakaan proyek agar dapat menghasilkan produk terbaik dengan kualitas sesuai spsifikasi dan waktu pengerjaan yang cepat


Administrasi Pelaksanaan Proyek terdiri dari:
1. Preconstruction Meeting (PCM) atau Kick Off Meeting.
2. Request
3. Rapat Lapangan (Site Meeting).
4. Laporan Kemajuan Pekerjaan (LKP)
5. Mutual Check Nol (MC-O)
6. Perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang (Contract Change Order, CCO)
7. Addendum dan Amandemen Kontrak
8. Show Cause Meeting (SCM)
9. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
10.Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan / PHO
11.Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pekerjaan
12.Berita Acara Penyerahan II (Dua) Pekerjaan/ Final Hand Over (FHO)
13.Dokumentasi Pelaksanaan (0%, 25%, 50% dan 100%).
14.As Built Drawing
15.Final Quantity (Laporan Akhir)


Salah satu administrasi pelaksanaan proyek yang penting adalah pembuatan laporan berkala, yang merupakan alat komunikasi resmi untuk menyatakan menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan proyek. Tujuan dari pembuatan laporan berkala adalah membantu semua pihak dalam upaya memantau dan mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan. Laporan berkala dibuat oleh kontraktor, disetujui oleh konsultan pengawas atau MK. Laporan berkala digunakan pihak kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat intern kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proyek. Laporan berkala tersebut antara lain buku harian, laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

kontrak kontruksi


Kontrak kerja konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. (Pasal 1 UU No. 18/1999)
Tujuan utama dibuatnya kontrak adalah agar kesepakatan yang dibuat ke-2 belah pihak saling mengikat secara hukum (legally biding).
konsep kewajiban berkontrak (concept of duty) yg terdiri dari :
a. Kewajiban kontraktual
b. Kewajiban sesuai perundang-undangan (statutory)
c. Kewajiban yang berkaitan dengan perbuatan melawan hukum (tort)

Peranan Kontrak konstruksi
1.       Membuat sebuah hubungan yang berkekuatan hukum(legal relationship)
2. Mendistribusikan risiko
3. Menyatakan semua hak, kewajiban, dan tanggungjawab dari para pihak
4. Menyatakan semua peristiwa : kondisi-kondisi dan prosedur berkontrak.

Jenis Kontrak Konstruksi
·         Hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih kontrak konstruksi adalah jenis kontrak yg akan diterapkan.
·         Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis kontrak konstruksi :
a. kompleksitas dan keunikan proyek
b. Kemampuan pemilik proyek untuk mengelola desain dan kontruksi
c. Toleransi pemilik proyek atas risiko
d. Ketersediaan sumberdaya dan supplier
e. Kemampuan pemilik proyek untuk mengendalikan proyek
f. Kemampuan pemeilik proyek untuk menyeleksi kontraktor
g. Kemungkinan terjadinya perubahan dan keterlambatan pekerjaan
h. Durasi total waktu pekerjaan yang dibutuhkan
i. Kondisi keuangan pemilik proyek


Jenis Kontrak yg terlibat dalam industri konstruksi
·         Kontrak konstruksi / surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan
·         Kontrak pengadaan, yaitu kontrak yang hanya membahas aspek pengadaan barang
·         Kontrak agensi yaitu kontrak penyediaan jasa (contohnya kontrak antara pemilik   proyek dan konsultan).
·         Kontrak terkait jaminan dan asuransi (contract of indemnity)
Bagian bagian dari kontrak konstruksi adalah :
o   Surat Perjanjian
o   SSUK
o   SSKK
o   Spesifikasi Teknis, KAK
o   Daftar Kuantitas dan Harga



administrasi pra pelaksanaan


Kualifikasi meupakanproses penilaian kompetensi dan kemampuan uasaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyadia.





v  Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
·         Metode Pelelangan Umum
Metode inilah yang merupakan prinsip utama pengadaan barang, yaitu dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi institusi. Biasa dilakukan untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp. 100 Juta
·         Metode Pelelangan Terbatas
Secara prinsip, sistem pengumumannya sama dengan pelelangan umum, tetapi di dalam pengumuman tersebut sudah mencantumkan nama penyedia barang/jasa yang dianggap mampu untuk mengerjakan. Jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang penyedianya diyakini terbatas saja, dan untuk pekerjaan yang kompleks
·         Metode Pemilihan Langsung
Merupakan metode pemilihan yang membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran dan sekurang-kurangnya 3 penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi. Metode ini cukup diumumkan melalui papan pengumuman resmi institusi atau bila memungkinkan melalui internet. Metode ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang bernilai di antara Rp. 50 Juta sampai Rp. 100 Juta.
·         Metode Penunjukan Langsung
Metode ini langsung menunjuk 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi teknis maupun harga. Biasanya digunakan dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus. Termasuk apabila nilai pengadaan dibawah Rp. 50 Juta

v  Metode penyapaian dokumen penawaran
Terbagi menjadi 3 bagian:
·         Metode satu sampul
Dalam metode ini, dokumen-dokumen administrasi, teknis dan penawaran harga dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup kepada panitia/pejabat pengadaan
·         Metode Dua Sampul
Metode ini memisahkan antara dokumen administrasi dan teknis dengan dokumen harga. Dokumen administrasi dan teknis dimasukkan di dalam satu sampul (sampul I) dan diberi label “Dokumen Administrasi dan Teknis”, sedangkan dokumen harga dimasukkan ke dalam sampul lainnya (sampul II) dan diberi label “Dokumen Harga.
·         Metode Dua Tahap.
Metode ini sama dengan metode dua sampul. Yang membedakan adalah, sampul administrasi dan teknis serta sampul harga tidak diserahkan pada waktu yang bersamaan.

v  Metode Evaluasi Penawaran.

·         Metode Evaluasi Kualitas
Metode Evaluasi Kualitas, adalah evaluasi penawaran jasa konsultansi yang digunakan untuk pekerjaan yang mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat secara keseluruhan, lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK. Evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
·         Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya
Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya, adalah evaluasi pengadaan jasa yang digunakan untuk pekerjaan yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat. Evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan nilai kombinasi terbaik penawaran teknis dan biaya terkoreksi dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.
·         Metode Evaluasi Pagu Anggaran
Metode Evaluasi Pagu Anggaran, adalah evaluasi pengadaan jasa konsultansi yang digunakan untuk pekerjaan yang sudah ada aturan yang mengatur, dapat dirinci dengan tepat, anggarannya tidak melampaui pagu tertentu. Evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan kualitas teknis terbaik dari peserta yang penawaran biaya terkoreksi lebih kecil atau sama dengan pagu anggaran, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.
·         Metode Evaluasi Biaya Terendah
Metode Evaluasi Biaya Terendah, adalah evaluasi pengadaan jasa yang digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana dan standart. Evaluasi penawaran dilakukan berdasarkan penawaran biaya terkoreksi terendah dari konsultan yang nilai penawaran teknisnya diambang batas persyaratan teknis yang telah ditentukan, dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya.
Evaluasi terhadap penawaran yang akan dilakukan harus dicantumkan dalam dokumen lelang. Adapun evaluasi penawaran, terdiri atas :
             Metode Evaluasi Sistem Gugur
Metode ini melakukan penilaian secara berjenjang. Yang pertama dinilai adalah dokumen administrasi. Apabila sesuai dengan yang dipersyaratkan maka dilanjutkan dengan penilaian teknis. Perusahaan yang administrasinya kurang lengkap, langsung digugurkan saat itu juga dan tidak mengikuti penilaian teknis.Selanjutnya dilakukan penilaian teknis terhadap spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan.
             Metode Evaluasi Sistem Nilai.
Metode inilah yang tadi saya sebutkan sering tidak dipahami oleh penyedia barang/jasa. Metode evaluasi ini dilakukan dengan memberikan nilai angka tertentu kepada setiap unsur di dalam penawaran. Kemudian membandingkan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta, dimana nilai tertinggilah yang dinyatakan menang
             Metode Evaluasi Biaya Selama Umur Ekonomis.
Sistem evaluasi ini mirip dengan evaluasi sistem nilai. Dimana nilai ditetapkan kepada barang dengan melihat umur ekonomisnya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam dokumen pengadaan.Evaluasi ini biasanya digunakan kepada proses pengadaan yang sangat memperhatikan nilai susut barang.

v  Dokumen dokumen pengadaan barang
·         Dokumen Desain
Adalah hasil sebuah perencanaan yang telah diselesaikan oleh Konsultan
Perencana secara lengkap yang akan berfungsi sebagai Dokumen Lelang.
Isi Dokumen Desain : Gambar Rencana, Anggaran Biaya, Spesifikasi, Bill Of
Quantity (BOQ) dan Persyaratan pelelangan
·         Dokumen Lelang (Penawaran)
Adalah dokumen yang digunakan oleh calon peserta lelang sebagai dasar
perhitungan untuk mengajukan harga penawaran. Dokumen ini diberikan
kepada calon peserta lelang setelah melakukan pendaftaran pada panitia
lelang.
Isi Dokumen Lelang (Penawaran) : Gambar Rencana, Spesifikasi dan BOQ
·         Dokumen Kontrak (Pelaksanaan)
Adalah dokumen wajib yang menjadi pegangan yang sah dari Penyedia Jasa
dalam melaksanakan kegiatan pembangunan proyek konstruksi yang
mempunyai ikatan dasar hukum yang kuat melalui kontrak antara Pengguna
Jasa dan Penyedia Jasa.
Isi Dokumen Kontrak (Pelaksanaan) : Gambar kontrak (contract drawing),
Spesifikasi (specification), yarat-syarat umum kontrak (general condition of
contract), Risalah penjelasan pekerjaan (letter of explanation), Penawaran
(bidding proposal) dan Perjanjian pemborongan (formal agreement).

Senin, 02 April 2018

STUDI KELAYAKAN


Suatu proyek dapat tercipta karena adaya suatu permasalahan dalam pemenuhan suatu kebutuhan yang menimbulkan suatu ide atau gagasan untuk memecahkan masalah tersebut.
Lalu setelah itu dilakukan lah suatu STUDI KELAYAKAN yaitu suatu penelitian ilmiah yang dikembangkan dengan prinsip manajemen untuk menilai kelayakan suatu proyek yang direncanakan apakah dapat dilaksanakan dengan berhasil dan mengntungkan atau tidak. Tujuan dari tahap ini yaitu untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dibangun, setelah di tinjau dari berbagai aspek. Aspek aspek tersebut yaitu :
1.      Aspek hukum
2.      Aspek ekonomi
3.      Aspek sosial
4.      Aspek teknis
5.      Aspek lingkungan
6.      Aspek manajemen
7.      Aspek teknologi
Dalam melakukan studi kelayakan di perlukan beberapada yang dibagi menjadi data kulitatif dan data kuantitatif, untuk memperoleh data data tersebut di lakuakan dengan berbagai cara yaitu:
1.      Observasi
2.      Tanya jawab
3.      Kuisioner
4.      Dokumentasi
Studi kelayakan memiliki beberapa fungsi yaitu:
·         Untuk menilai layak suatu proyek pada koridor ynag terpilih pada pra studi kelayakan
·         Untuk menajamkan analisis kelayakna bagi beberapa alternatif solusi yang unggul
·         Apabila tahapam pra studi kelayakan belum dilaksanakan maka fungsi kegiatan untuk mengidentifikasi alternativ solusi dengan menilai tingkat kelayakan membaningkan kinerja ekonmi suatu alternatif tehadap alternatif yang lain tetap dilakukan
LAPORAN studi kelayakan
Setiap laporan studi kelayakan mencakup keseluruhan aspek dari suatu proyek, disertai dengan lampiran yang berupa keterangan tambahan yang memperjelas  dsan ringkasan dari keseluruhan isi laporan
1.      Ringkasan dan kesimpulan
2.      Latar belakang proyek dan pemrakarsa
3.      Aspek pasar
4.      Aspek teknik
5.      Aspek manajemen
6.      Aspek finansial
7.      Aspek ekonomi
8.      Kesipulan dan saran
9.      Lampiran
Data proyek terdiri dari:
1.      Aspek pasar
2.      Aspek teknis
3.      Aspek manajemen
4.      Aspek ekonomi


Kelengkapan Administrasi


Manajemen proyek adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. (Iman Soeharto, 1999)
Sasaran utama dalam manajemen proyek dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.         pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek dalam budget yang telah ditentukan, jangka waktu yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek sesuai dengan spesifikasi teknik yang telah dirumuskan,
2.         bagi kontraktor yang bonafide yaitu untuk mengembangkan reputasi akan kualitas pekerjaannya (workmanship) serta mempertahankannya,
3.         menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work),
4.         menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana,kondisi kerja, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara atasan dan bawahan,
5.         menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang bekerja akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan keahlian mereka.
Kelengkapan Administrasi Tender
Formulir Kualifikasi.
a. Surat Pernyataan minat
b. Surat Pernyataan Fakta Integritas.
Fakta Integritas adalah kesepakatan tertulis yang dibuat oleh kedua belah pihak, Kontraktor, atau konsultan, dan pengguna mengenai ketransparanan dan pemberantasan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

Tujuan fakta Integritas adalah untuk mendukung sektor publik agar dapat menghasilkan barang dan jasa dengan harga bersaing, tanpa adanya penyimpangan-penyimpangan harga dan untuk mendukung penyediaan barang dan jasa dari pihak swasta, agar dapat dilakukan secara transparan, adil, dan menghindari penyimpangan-penyimpangan dalam pendapatan tender, sehingga biaya yang tidak perlu dapat ditrkan semaksimal mungkin

c. Formulir Isian penilaian Kualifikasi
Formulir kualifikasi ini berisikan pernyataan, data admistrasi, Izin Usaha, landasan hukum pendirian perusahan, data pengurus, Data personel, serta data peralaran dan fasilitas.

d. Surat Pengantar Penawaran
e. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen
f. Surat Pernyataan Bukan PNS
Surat ini biasanya dilampirkan untuk admistrasi pengadaan jasa Konsultan. Tujuannya untuk menghindari konflik kepentingan karena pegawai Negeri sipil tidak diperkenankan mengikuti tender, seperti yang telah di tuangkan dalam KEPRES No 80. Tahun 2003 Pasal 11 Poin (3), " Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BI, Pegawai BHMN/BUMN,BUMD dilarang menjadi penyedia barang/jasa, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan negara/BI/BHMD/BUMN/BUMD

g. Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan.
h. Surat pernyataan Tidak masuk dalam daftar hitam ( Black List)
i. Surat pernyataan berseda Memberikan Jaminan Pelaksanaan
j. Surat pernyataan memiliki memapuan pada Bidang Pekerjaan usaha kecil.
k. Surat pernyataan mampu menyediakan Fasilitas, peralata, dan personel.
l. Surat Asli kuasa penadatanganan Penawaran ( Jika penandatangan dikuasakan)

Dokumen Legal
a. Fotocopy Akte Pendirian dan Perubahan
b. Fotocopy Tanda Daftar Perusahan (TDP)
c. Fotocopy Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
d. Fotocopy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
e. Fotocopy Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK)
f. Fotocopy Sertifikat ISO
g. Surat Pernyataan Identitas Diri dan Fotocopy KTP
h. Fotocopy SIKA PKN (SP-PJT)
i. Surat Keterangan Domisili
j. Dokumen-dokuemn lainnya yang sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh panitia tender.
Dokumen Pajak
a. Fotocopy NPWP dan PKP
b. Fotocopy Bukto penerimaaan surat SPT tahunan PPh baan, PPh pasal 21, SSP pasal 25.
Dokumen BANK
a. Surat asli referensi Bank
b. Fotocopy Neraca Audi ( Untuk pengadaan barang, pemborong, dan jasa lainnya.)
c. Surat jaminan penawaran dari Bank ( Untuk pengadaan barang, pemborong, dan jasa lainnya)



Rabu, 14 Maret 2018

ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI
Pengertian Organisasi proyek konstruksi adalah suatu  sarana yang memungkian orang bekerja dalam proyek konstruksi secara efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
Dalam terbentuknya suatu organisasi proyek konstruksi harus memenuhi syarat-syarat tertentu:
-          Adanya visi dan misi
-          Keselarasan tujuan
-          Adanya struktur jabatan
-          Adanya pembagian kerja

Organisasi proyek konstruksi juga memiliki fungsi sebagai berikut:
-          Sarana, tempat tim bekerja sama
-          Pusat pengaturan tentang kerjasama dilaksanakan
-          Pusat pembagian pekerjaan
-          Pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab

Kegunaan struktur organisasi proyek konstruksi
-          Memberikan gambaran pembagian tugas serta tanggung jawab kepada individu dan bagian
-          Memberikangambaran hubungan pelaporan secara resmi dalam tingkatan hierarki
-          Menetapkan pengelompokan individu menjadi bagianorganisasi dan bagian menjadi organisasi yang utuh
-          Menetapkan sistem hubngan hingga tercapai komunikai, koordinasi dan pengintegrasian segenap kgiatan orgnisasi.

Proses yang harus dilalui agar tercapainya tujuan organisasi proyek:
·         Identifikasi dan pembagian kegiatan
·         Pengelompokan penanggung jawab kegiatan
·         Penentuan wewenang dan tanggung jawab
·         Menyusun mekanisme pengendalian


Dasar-dasar dalam penyusunan stuktur organisasi
·         Berdasarkan produk
·         Berdasarkan lokasi
·         Berdasarkan proses produksi
·         Berdasarkan fungsi


Proses pembentukan organisasi:
·         Perencanaan organisasi, meliputi struktur, lingkup tugas, dan wewenang
·         Pengisisan staf
·         Pengarahan
·         Pengendalian

Klasifikasi bentuk struktur organisasi
1.     Berdasarkan pelimpahan wewenag
·         Organisasi garis
organisasi dimana setiap pekerjaan di bawah pengawasan dan perintah langsung pimpinan.Pimpinan mempunyai kewenangan penuh  untuk menjalankan roda kegiatan organisasi.
Ciri-ciri organisasi garis adalah :
1.      Tujuan organisasi sederhana
2.      Bentuk organisasi tertua dan paling sederhana
3.      Jumlah anggota sedikit; Pemilik merupakan pimpinan tertinggi
4.      Sesama anggota saling mengenal dan dapat berhubungan setiap saat
5.      Pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal dari atas ke bawah
  Keunggulan nya adalah :
-           Bentuk organisasi sederhana, mudah dipahami dan dilaksanakan
-           Pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang cukup jelas
-           Pimpinan terletak dalam satu tangan, sehingga kesatuan pimpinan dapat terjamin
-      Pimpinan langsung berhubungan dengan anggota, sehingga arah kepemimpinan dapat dilaksanakan dengan tegas
-           Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat karena komunikasi mudah
-           Rasa kesetiakawanan anggota tinggi
  Kekurangan nya adalah :
-          Bentuk organisasi tidak fleksibel
            -           Seluruh anggota terlalu tergantung pada satu orang (pimpinan)
            -           Kemungkinan pimpinan bertindak otokratis cukup besar

·         Organisasi garis dan staf
organisasi dimana terdapat dua kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi :
Orang yang menjalankan tugas pokok untuk pencapaian tujuan.
Orang yang menjalankan tugas berdasarkan keahlian yang dimiliki, berfungsi memberikan saran kepada unit operasional.
Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah :
            1. Tujuan organisasi beraneka macam
            2. Organisasi besar dengan jumlah anggota banyak
            3. Jangkauan daerah kerja cukup luas
4. Hubungan antara pimpinan dan anggota tidak dapat secara langsung, dan sesama anggota belum tentu saling kenal
  Keunggulan nya adalah :
-           Pimpinan dibantu oleh staf ahli sesuai bidangnya masing-masing sehingga pencapaian pekerjaan lebih baik
-           Pengambilan keputusan lebih matang
-           Pembagian tugas jelas antara  Pimpinan. Staf dan Pelaksana
-           Kemampuan anggota dapat dikembangkan sesuai spesialisasi keahliannya.
  Kekurangan nya adalah :
-           Saran dari staf mungkin sulit dilaksanakan karena kurang adanya                              tanggung jawab pekerjaan
-           Sering timbul ketidak jelasan arus pemberian perintah dan      pengarahan dari staf himpunan
-           Rasa kesetiakawanan anggota kurang tinggi
-           Koordinasi dalam pelaksanaan dan pengawasan agak sukar
                        dilaksanakan



·         Organisasi matriks
organisasi yang pembagian tugasnya didasarkan pada spesialisasi yang dimilikioleh staf.

Ciri-ciri organisasi matriks :
- Setiap proyek dipimpin seorang koordinator
- Koordinator bertugas dalam  satuan divisi fungsionalnya
- Koordinator bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan proyek
  Keunggulan nya adalah :
-           Kinerja koordinasi akan berlangsung dengan lebih baik pada jalur yang  melintasi garis  fungsional satuan organisasinya.
         Harapan-harapan proyek tampak dengan jelas melalui satuan satuan organisasi  yang melakukan koordinasi proyek.
  Kekurangan nya adalah :
-           Mudah terjadi pertentangan kepentingan diantara para koordinator proyek dengan para kepala satuan organisasi oleh karena staf proyek bekerja untuk dua atau lebih atasan.
-           Cenderung dijumpai kesulitan tatkala menentukan prioritas antara kepentinga proyek dan satuan-satuan organisasi fungsional.
-           Sumber daya pokok (personil, perlengkapan dan lain-lain) sering tidak mencukupi untuk melaksanakan formasi organisasi matriks ini.
·         Organisasi komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dlaksanakan secar koektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan.
·         Keunggulan nya adalah        
-          Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi    musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan.
-          Kepemimpinan yang bersifat otokrtis sangat kecil
-          Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
·         Kekuragannya adalah
-          Proses decision making sangat lamabt
-          biaya operasional rutin sangat tinggi
-          kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.
·         Organisasi fungsional
organisasi yang mendasarkan pembagian tugas serta kegiatan pada spesialisasi yang dimiliki pejabatnya. Dalam organisasi ini, seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggungjawabkan nya pada masing-masing  pejabat yang bersangkutan.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
-  Pembagian tugas dapat dibedakan secara jelas dan tega
-  Dalam pelaksanaan kegiatan, tidak banyak memerlukan koordinasi, karena koordinasi dilaksanakan oleh pimpinan tingkat atas.
-  Pembagian unit-unit organisasi berdasarkan spesaialisasi kegiatan
 -  Para pembantu pimpinan/pimpinan unit mempunyai wewenang memberikan perintah langsung pada unit-unit bawahan masing-masing
  Keunggulan nya adalah :
-           Adanya spesialisasi yang menyebabkan tugas dilaksanakan dengan baik, sehingga kesimpangsiuran pelaksanaan tugas jarang terjadi.
-            Kemampuan dan spesialisasi anggota dapat dikembangkan.
-            Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan, sehingga pimpinan tertinggi dapat mengetahui gambaran secara garis besar mengenai kegiatan organisasi.
-            Pada umumnya kesetiakawanan dan disiplin antar anggota yang melaksanakan fungsi kegiatan yang sama cukup tinggi.
  Kekurangan nya adalah :
-           Ditinjau dari sudut karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan
-           Pimpinan tertinggi kurang memahami kegiatan secara terperinci.
-           Terjadi saling mementingkan fungsi masing-masing sehingga menyebabkan koordinasi menyeluruh sulit dijalankan
-           Mutasi pekerjaan/pelaksanaan alih tugas (tour of duty) sulit dikerjakan tanpa melalui pendidikan khusus karena telah terspesialisasi.



·         Organisasi proyek murni
Organisasi Proyek bertujuan untuk membentuk hubungan atau ikatan berbagai pihak yang terlibat dalam proyek untuk mencapai tujuan yang sama (berkaitan dengan Biaya yang tersedia, Mutu yang harus dicapai dan Waktu yang telah ditetapkan).



2.      Berdasarkan hubungan kontrak
·         Organisasi tradisional
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Tradisional :
-          Konsultan perencana terpisah
-          Kontraktor utama/umum tunggal
-          Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri
      oleh kontraktor utama
-          Jenis-jenis kontrak yang diterapkan biasanya : harga tetap 
      (fixed cost), harga satuan (unit price), maksimum
      bergaransi atau kontrak dengan biaya tambah – upah tetap
-          Upah profesional yang dinegosiasikan untuk jasa- jasa
      desain

·         Organisasi swakelola
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Swakelola (Pembangun-Pemilik) :
-          Pemilik Proyek bertanggung jawab atas perencanaan &
      pelaksanaan proyek (bertindak sebagai Konsultan
      perencana & kontraktor)
-          Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri
      secara fakultatif  atau dilaksanakan oleh kontraktor/sub
      kontraktor
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga satuan atau kontrak yang
      dinegosiasikan.


·         Organisasi proyek putar kunci (turnkey project)
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Putar Kunci dimana
Konsultan-Kontraktor berfungsi sebagai Perencana dan
Pelaksana adalah :
-          Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi
-          Ada keterlibatan sub kontraktor – sub kontraktor
Spesialis
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga maksimum bergaransi atau kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah tetap

·         Organisasi manajemen konstruksi

·         Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan dengan kegiatan pengawasan pelaksanaan proyek
Ciri – ciri Organisasi Proyek Yang Memisahkan Perencanaan –
Pengawasan adalah :
-          Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
      perencanaan berbeda dengan pihak yang
      bertanggung jawab terhadap pengawasan.
-          Jenis kontrak : harga tetap, harga maksimum
      bergaransi, atau kontrak konstruksi desain dengan
      biaya tambah upah tetap.

·         Proyek yang menggunakan konsultan manajemen sebagai manajer konstruksi.
Ciri – Ciri Organisasi Proyek Menggunakan Konsultan
Manajemen adalah :
-          Manajer konstruksi umumnya bertindak sebagai
      wakil dari pemilik
-          Tim tiga kelompok yang terdiri dari pemilik dan
      manajer konstruksi, Perencana & Kontraktor





WBS (Work Breakdown Structure)

hallo kawan, kali ini saya mau share tentang wbs, kebetulan ini adalah bagian dari tugas yang diberikan dosen saya untuk bembuat contoh wbs...